Anggota Komisi V Tinjau Tol Cipularang Km. 96 dan Km. 93
Terkait banyaknya kecelakaan lalulintas yang terjadi pada ruas jalan Tol Cipularang antara Kilometer (Km) 90 - 100 baru-baru ini, dua anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umarhadi dan Hj. Sadarestuwati (F-PDIP) meninjau lokasi kecelakaan di Km. 93 dan Km. 96 (Rabu 7/9). Turut mendampingi peninjauan tersebut Direktur Operasi PT. Jasa Marga (Persero) Ir. Adityawarman dan Kepala Cabang PT. Jasa Marga (Persero) ruas Purbalenyi, Ir. Hardjono Santoso, serta beberapa orang mewakili Badan Penyelenggara Jalan Tol (BPJT).
Seperti diberitakan media, Sabtu lalu (3/9) kecelakaan tunggal menimpa mobil Toyota Avanza B1843UFU yang dikemudikan artis Saipul Jamil di Km. 96, mobil membawa 9 orang keluarganya termasuk istrinya Virginia yang menjadi korban tewas, sementara yang lain luka-luka berat dan ringan. Kecelakaan yang terbaru terjadi pada hari Rabu (7/9) menimpa kendaraan minibus travel berisi 18 orang, menabrak truk di Km 93+100 pada pukul 04.05 WIB saat semua penumpang tertidur lelap. Kecelakaan menewaskan 6 orang penumpang yang berasal dari Kebumen Jawa Tengah yang sedang menuju Jakarta usai libur lebaran.
Kacab Tol Purbalenyi Ir. Hardjono Santoso mengatakan umumnya kecelakaan yang terjadi di ruas Tol Purbalenyi karena pengemudi mengantuk, kelebihan muatan dan kendaraan yang tidak laik jalan. “Pengakuan sejumlah pengemudi yang mengalami kecelakaan di Tol Purbalenyi saat diperiksa Polisi adalah karena mengantuk”, jelasnya. Direktur Operasi PT. Jasa Marga, Ir. Adityawarman mengatakan, untuk mengatasi kelelahan, pihak Jasa Marga telah membuat beberapa tempat istirahat (rest area) dan menambah rambu-rambu peringatan. “Ruas Tol pada Km. 90 – Km. 100 memang cenderung landai dengan turunan yang tidak curam, sehingga tidak terasa kecepatan kendaraan bertambah, sementara di Km 97 dan 96 ada tikungan, ini yang sering kurang diantisipasi para pengemudi,” ujarnya menjelaskan. Aditya menambahkan pada ruas tersebut kecepatan yang dianjurkan maksimum 80 Km/jam.
Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati mengatakan, jalan tol Purbalenyi mempunyai kontur yang bergelombang dan berkelok-kelok, jika pengemudi kurang konsentrasi dapat berakibat fatal. “Tiupan angin di beberapa ruas juga cukup kencang, pihak Jasa Marga perlu mengantisipasi hal ini, misalnya dengan membuat penahan angin di kanan-kiri jalan,” ujarnya. Sadarestuwati menambahkan, rambu-rambu peringatan perlu ditambah dan diperbesar terutama pada ruas-ruas yang rawan kecelakaan.
Anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umarhadi mengatakan kedisiplinan pengemudi dalam berkendara serta kesiapan fisik dan mental sangat dibutuhkan terutama jika hendak bepergian jarak jauh.”Perlu konsentrasi penuh dalam mengemudi,” tegasnya. Kepada pihak Jasa Marga, Yoseph meminta agar menambah rambu-rambu peringatan di tempat-tempat yang rawan kecelakaan dan menambah bahu jalan untuk kondisi darurat. Kepada pihak BPJT, Yoseph meminta agar membuat analisis mengenai infrastruktur jalan tol Purbalenyi untuk memberi masukan kepada menteri. “Pihak BPJT perlu melakukan analisis menyeluruh mengenai kondisi terkini jalan tol Purbalenyi ini, karena kita tidak ingin korban berjatuhan lagi,” tandasnya.
Usai meninjau lokasi kecelakaan di Km. 93 dan 96, rombongan mengunjungi korban kecelakaan yang masih dirawat di RS. Efarina Etaham Purwakarta. Di RS ini masih dirawat 3 orang kerabat Saipul Jamil dan 1 orang korban minibus travel yang baru saja menjalani operasi. (Rn.Tvp)